Saturday, January 28, 2012

Disekolah Magang Ku Bahagia…


Disekolah Magang Ku Bahagia…

 

 
Malam tadi agenda Guru Indonesia adalah MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa). Forum ukhuwah yang sedianya dilaksanakan di aula, dipindah di Masjid LPI karena ada kendala teknis. Hem, saat dimana kami bisa menatap wajah2 saudara kami. Indah dan nikmat…J

Saya bersama Sarah NTB sudah siap sejak sebelum Isya`di masjid. Baru setelah Pukul 20.00 teman2 putri mulai berdatangan. Mabit mala mini ada yang lain. Hampir semua peserta putri menggendong tas punggung, membawa pekerjaan2 yang akan diselesaikan saat mabit. Senyumku tersungging saat melihat persiapan mb2 semua. Ada yang membawa bantal, boneka, selimut, hingga jajanan. Wah, memang semuanya sudah siap untuk mabit malam ni. G double O D J O B, mba` e. J

Kami tidak tahu kejutan apa yang akan diberikan Mb ami, FR (pendamping asrama). "Assalamu`alaikum,,, mari kita buka forum ini sengan membaca Bismillah..Setelah 3 minggu di sekolah magang, tentu banyak cerita dari kalian. Pada kesempatan ini mari kita saling berbagi untuk dapat belajar dari yang lain. OK, siapa yang mau memulai?", kata Mb Ami mengawali.

Ya, telah 3 minggu kami belajar di sekolah magang. Tak terasa hampir separo perjalanan kami lalui dari 2 bulan yang diberikan. 32 Guru Indonesia magang di 10 sekolah dasar terbaik baik di Bogor.

"Saya mb, saya mb…" Siska Lampung yang akrab dipanggil Sisil mengajukan diri. "Saat pertama masuk kelas (Kl 3) ada 2 anak yang menagis berantem. ("ustadzah aku dikatain miskin", ungkap anak I). Saya jadi ingat aktingnya Clara, Junita, dan Mustaqim saat di kelas dulu" critanya.

" ("Ust, kami mau keluar. Ustadzah gak usah ikutan", dua anak muridnya izin keluar untuk menyelesaikan konfliknya). Beberapa saat kemudian dua anak itu masuk kelas dengan tawa sumringah. Entah apa yang dilakukan dua anak muridku. Tapi yang saya salut, anak-anak itu menyelesaikan masalah sendiri dengan berakhir indah. Kelas saya aktiv, luar biasa. Saya mengajar IPA dan PLH" J, paparnya pada kami. Sebenarnya masih banyak yang ingin diungkapkan namun karena 2 menit sudah lewat ganti berikutnya.

Desti :

"1 minggu kemarin saya di kelas 6.. Saya bertemu guru2 yang sering dikirim ke luar negeri. Disana anak2 tidak takut atau terancam, tapi bosan dengan suasana belajar. So, guru harus kreatif dengan metode mengajarnya. Oya, sempat ditegur saat beli somay dan saya makan didekat penjualnya. Hari ini saya sudah membuat display tentang tatasurya, dan sukses.. Anak-anak senang. Saya gak bawa kamera, tapi kare na hp anak-anak bagus, merekalah yang mendokumentasikannya." tutur Desti perwakilan Jakarta.

"Saya dikelas 5C dan 5B. Ngajar bersama guru pamong juga", kata Haryati dari Jogja. Tak kalah seru, guru spesialis B.Indo itu juga menceritakan kisah anak muridnya dengan penjual mie ayam.

Ada lagi kisah menarik dari Rini Lampung "Setelah mendapat predikat guru pengangguran (karena saat teman2 telah berkutat dengan RPP dan ngajar kami masih bisa menikmati keseharian kami di pavilun J.) Di sekolah internasional itu, kami belajar banyak hal. Komunikasi in English.

Disana orientasi pendidikan bagus. Lebih mengutamakan prosesnya. Ada skema pembelajaran yang dibuat perminggu mencantum kan SK< KD< Character, esensial question (5W+1H), Learning experience, penilaian tidak hanya kognitif tapi attitude, dll, Displaynya bagus, menerapkan active learning" katanya.

"Saya dikelas tidak berbahasa Inggris karena ada murid asing yang bangga dengan berbahasa iNdonesia. Bahasa pengantar Kelas 1,2,3 full English. 4,5,6 dengan Indonesia karena ikut Kurikulum Diknas," kata Rini menutup cerita

Giliran berikutnya, Tia Makassar, "Kami di sekolah alam. Setiap kelas ada 2 guru. Kalaun istirahat anak-anak sering manjat pohon. Disana juga Ada rumah pohon". Salah satu yang menginspirasi adalah anak-anak2 bertakbir untuk merayakan kemenangan (pekerjaan selesai dan sukses). Allohuakbar! Oya, kalau di Sekolah Sisil pakat TOS. Sip2! Bisa dipraktekkan.

Tantri NTB disekolah yang sama. "Sekolah kami tidak sepenuhnya alam. Tidak ada kurikulum sekolah alam. Salah satu tujuan sekolah itu mengembangkan peradapan islam di sekolah. Menanamkan akhlak. Disana anak-anak bebas. Tidak ada kata-kkata negative. Misal, "Jangan tendang2an" diganti tidak tendang-tendangan ya.. "Jangan lari2." Diganti "Sholih, silahkan duduk nak..". Bahasa guru-guru dilembutkan. Anak-anak tidak mendengar kata-kata kasar. Ada juga Cooking days. Ada living value, Kerjasama, disiplin, sopan santun. Jika ada murid yang bosan, Boleh keliling dulu. Tapi tetap menyelesaikan pekerjaan", kata Tantri menambahkan.

"Sepertinya masih banyak yang belum bercerita, tapi karena kita mau lanjutkan agenda lain, disudahi dulu ya." Mb Ami menghentikan sharing kami yang sebetulnya masih panjang. "Subhanalloh, Sekolah yang bermacam-macam…saling share dan belajar agar ilmu yang didapatkan makin kaya. Semoga dengan magang makin bijak, dan mendewasakan, tetap semangat ya. Saling menguatkan dan menumbuhkan. Berproses menjadi GURU INSPIRATIF yang dicintai murid-muridnya .. J

Wassalam

Sahabatku,

SELAMAT WEEK END..

dan bersiap2 untuk sepekan kedepan yang lebih baiK!!! J

No comments:

Post a Comment